Kamis, 16 Juni 2011

MATERI MANASIK HAJI

MATERI MANASIK HAJI PADA KUA KECAMATAN KUTOWINANGUN

PENGERTIAN HAJI
Haji  ( حج يحج حجا ) berarti menyengaja/mengunjungi atau sengaja mengunjungi Baitulloh (Ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan rukun dan syarat-syarat tertentu demi memenuhi panggilan Alloh SWT dan hanya mengharap ridho dari Alloh SWT semata-mata. Ibadah haji hanya dilaksanakan dibulan-bulan haji yang telah ditentukan.
Umroh adalah berkunjung ke Baitulloh ( ka’bah ) untuk melakukan Thowaf , Sa’i dan bercukur / memotong rambut demi mengharap ridho dari Alloh SWT. Ibadah umroh kapan saja bisa dilaksanakan.
DASAR HUKUM
1.   ولله علي الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا  ومن كفر فان الله غنى عن العلمين
       [ ال عمران : 98 ]
2.   واتموا الحج والعمرة لله   [ البقرة  : 192  ]
3.   قال ابن عمر رضي الله عنهما ليس أحد إلا وعليه حجة وعمرة  [ رواه البخارى  ]
4.   بنى الإسلام على خمس : شهادة أن لاإله الا الله و أن محمدا رسو ل لله و إقام الصلاة
      و إيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان    [ متفق عليه  ]
5.  عن أبي هريرة خطبنارسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : ياأيهاالناس قد فرض الله عليكم
       الحج  فحجوا … الح     [   رواه أحمد والنساءي و مسلم  ]
6.  عن إ بن عبا س قا ل النبي صلى الله عليه وسلم تعجلو ا ا لى الحج فان احدكم لا يد رى
       ما يعرض له   [  رواه أحمد   ]
SYARAT-SYARAT HAJI
Seseorang sudah berkewajiban menjalankan ibadah haji jika sudah memenuhi syarat-syarat sbb :
  1. Islam
  2. Berakal sehat
  3. Baliqh
  4. Istatho’ah / Mampu
Istatho’ah yang dimaksud meliputi :
  • Istatho’ah ekonominya yaitu mempunyai ongkos / ONH untuk mengerjakan ibadah haji
  • Istatho’ah keamanan dan perjalanannya yaitu ada kendaraan yang mengantar dan keadaan aman selama dalam perjalanan mengerjakan ibadah haji.
  • Istatho’ah  Jasmani yaitu memiliki kesehatan jasmani dan rohani sehingga dapat menjalankan ibadah Haji dengan sempurna.
  • Istitho’ah Rohani yaitu berakal sehat dan mengetahui serta memahami mansik haji atau umroh.
  • Khusus bagi perempuan sebaiknya beserta mahromnya
فلا يجب على المرأة حتى تأمن على نفسها بزوج او محرم او ثقات
قال : لا تسافر المرأة يومين الا ومعها زوجها او محرم
Istatho’ah juga bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu :
  1. Istatho’ah mengerjakan ibadah haji sendiri.
  2. Istatho’ah mengerjakan ibadah haji dengan bantuan ahli warisnya atau orang lain atas ijinnya.
Maksudnya : secara syar’i seseorang sudah berkewajiban mengerjakan ibadah Haji namun keadaan fisik tidak memungkinkan atau karena meninggal dunia sebelum sempat mengerjakan ibadah Haji.
1.  عن أبي عباس أن إمرأة من جهينة جأت الى النبي صلى الله عليه وسلم فقالت إن أمي نذرت أن تحج فلم تحج حتى
      ماتت افاحج عنها ؟ قال : نعم        الح     [ رواه البخارى   ]
2. عن أبي عباس أن إمرأة من حشعم قالت : يا رسول الله إن ابي أدركته فريضة الله فى الحج شيخا كبيرا لا يستطيع
      أن يستوى على ظهربعيره  قال :  فحجى عنه    [  رواه الجماعة   ]
RUKUN HAJI
Rukun Haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan apapun walaupun dengan Dam , dan jika rukun haji ini ditinggalkan maka tidak sah hajinya.
Rukun Haji terdiri dari :
  1. IHROM  / NIAT
Yaitu niat mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dan sekaligus mengenakan pakaian Ihrom
إنما الأعمال بالنيات     الح       [ رواه البخارى   ]
كيفية لبس الاحرام ان يجعل وسط ردائه تحت منكيبيه اليمن وطرفيه على عاتقه الايسر  ( باجورى الجزأ الاول )
من جاء حاجا يريد وجه الله تعالى فقد غفرله ماتقدم من ذنبه وما تأخر ويشفع فيمن دعاله    HR.Abu Nu’man
نويت العمرة و أحرمت بها لله تعالى  لبيك اللهم عمرة   ( Niat Umroh )
نويت الحج و أحرمت به لله تعالى  لبيك اللهم حجا      ( Niat Haji )
نويت الحج والعمرة و أحرمت بهما لله تعالى  لبيك اللهم حجا وعمرة   ( Niat Haji dan Umroh / Haji Qiron )                    
  1. WUKUF DI AROFAH
Wukuf di Arofah artinya hadir dipadangpasir Arofah mulai tergelincir matahari / ba’da duhur pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Orang yang sedang mengerjakan ibadah haji  WAJIB  berada di Arofah pada waktu tersebut untuk berdzikir dan sebagainya.
    عن عبد الرحمن بن يعمر ان ناسا من أهل نجد ا توا  رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو واقف بعرفة فسألوه فأمر
    مناديا ينادى الحج عرفة من جاء ليلة جمع قبل طلوع الفجر فقد أدرك   [   رواه الحمة   ]
  1. TOWAF
Towaf  ( طاف يطوف طوفا طوافا  ) adalah mengelilingi Ka’bah / Baitulloh sebanyak tujuh kali putaran dengan sempurna.
    وليطوفوا بالبيت العتيق      [  الحج  : 9    ]
Syarat-Syarat Towaf :
  1. Suci dari hadats dan najis
عن عائشة  ا ن اول شيء بدء به النبي صلى الله عليه وسلم حين قدم أنه توضأ ثم طاف بالبيت  [  رواه البخارى و مسلم  ]
  1. Menutup Aurat
قال النبي صلى الله عليه وسلم : لا يطوف بالبيت عريان    [  رواه البخارى و مسلم  ]
  1. Dimulai dari Hajar Aswad
  2. Ka’bah atau Baitulloh berada disebelah kiri orang yang bertowaf  ( apabila posisi kita berubah sehingga Ka’bah tidak berada disebelah kiri, maka batal putaran Thowaf’nya )
  3. Dikerjakan sebanyak tujuh kali putaran dengan sempurna
عن جابران النبي صلى الله عليه وسلم لما قدم مكة اتى الحجر فا ستلمه ثم مشى على يمينه فرمل ثلا ثا و مشى اربعا
[  رواه مسلم و النسائ  ]
  1. Towaf dilakukan di dalam Masjidil Harom
  2. Ketika Thowaf seluruh anggota tubuh harus di luar Ka’bab dan Hijr Isma’il ( termasuk di luar udara di atas Syadzarwan )
  3. Tidak ada tujuan lain selain mengerjakan towaf / Niat towaf bukan yang lain  ( Niat : jika towaf yang dikerjakan merupakan Thowaf Sunat )
  4. Tidak diperkenankan bercakap-cakap yang tidak berguna  ( mengerjakan Thowaf sama halnya dengan mengerjakan Sholat )
من طاف بالبيت سبعا ولايتكلم الا سبحان الله  الح … عنه عشر سيأت وكتب له عشر حسنات ورفع له بها عشر درجات   ( رواه ابن ماجه )
واجبات الطواف : كونه سبعا , بيت الله عن يساره , بدئوه بالحجر الاسود , كونو فى المسجد , نية الطوا ف , عدم صرفه لغيره , ستر العورة , الطهر عن الحدث و النجث
  1. Jika yang dikerjakan Thowaf Ifadhoh maka tidak wajib niat, tetapi jika yang dikerjakan merupakan Thowaf Sunnat maka Niat wajib hukumnya.
Sunah-Sunah Thowaf   :
  1. Berjalan tanpa alas kaki  ( kecuali bagi yang ‘udzur )
  2. Berselendang atau menyelampirkan kain ihrom ( iktiba’ ) namun untuk berhati-hati diperbolehkan iltimas
  3. Berlari-lari kecil pada putaran satu sampai tiga jika thowaf yang dikerjakan bukan thowaf sunnat
  4. Mencium Hajar Aswad atau cukup isyarah dengan mengangkat tangan sambil membaca “ Bissmillah Allohu Akbar “ dan mengecupnya ( tanpa suara )
  5. Tawadlu’ dan  Khusu’  dalam mengerjakan Thowaf
  6. Membaca do’a
  7. Sholat Sunat dua rekaat setelah selesai Thowaf dibelakang atau searah dengan Maqom Ibrahim
أصلى سنة الطوا ف ركعتين لله تعالى
Macam-macam Thowaf :
  1. Thowaf Qudum yaitu thowaf yang dikerjakan sebagai penghormatan pada Baitulloh (Ka’bah) ketika seseorang pertama kali datang memasuki Baitulloh di Negara Makkah. Thowaf Qudum hukumnya sunat bagi jama’ah haji yang mengerjakan Haji Ifrod atau Haji Qiron.
Bagi jama’ah haji yang mengerjakan Haji Tamattu’ tidak disunatkan mengerjakan thowaf qudum karena thowaf qudum’nya sudah termasuk atau gabung dengan thowaf rukun umroh / thowaf umroh.
  1. Thowaf Ifadoh atau Thowaf Rukun Haji atau Thowaf Ziaroh yaitu towaf yang harus dikerjakan ketika jama’ah haji mengerjakan ibadah haji. Thowaf Ifadoh merupakan salah satu dari rukun haji yang harus dikerjakan.
  2. Thowaf Umroh atau Thowaf Rukun Umroh yaitu thowaf yang harus dikerjakan ketika jama’ah haji mengerjakan ibadah umroh. Thowaf Umroh merupakan salah satu dari rukun umroh yang harus dikerjakan.
  3. Thowaf Wada’ yaitu thowaf yang dikerjakan sebagai penghormatan terakhir pada Baitulloh ketika seseorang akan meninggalkankota Mekkah. Thowaf Wada’ hukumnya wajib bagi jama’ah yang akan meninggalkankota Makkah, akan tetapi bagi perempuan yang sedang haid atau nifas atau karena adanya halangan syar’i tidak diwajibkan mengerjakan towaf wada’  tetapi cukup dengan memandang Baitulloh dari luar atau dari pintu Masjidil Harom.
Ketentuan Tambahan :
  1. Thowaf Wada’ harus dikerjakan setelah selesai Ibadah Haji
  2. Setelah melaksanakan Thowaf Wada’ maka tidak diperkenankan berlama-lama di dalam Masjid ataupun di Maktab kecuali sekedarnya saja.
  3. Wajib Niat
نويت  الطواف للوداع لله تعالى
نويت ان اطوف للوداع بهذا البيت العتيق سبعا كاملا لله تعالى -  بسم الله الله اكبر
  1. Thowaf Sunat yaitu thowaf yang dikerjakan kapan saja ada kesempatan setiap kali berada di Masjidil Harom dan thowaf sunat ini tidak diikuti dengan sa’i.
  1. SA’I
Sa’i  ( سعى يسعى سعيا )  berarti berjalan / berlari dari bukit Sofa ke bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak tujuh kali dengan sempurna dimulai dari bukit Sofa dan berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit Sofa ke bukit Marwah dihitung satu kali begitupun seterusnya. Sunnat Sa’i antara lain : suci dari hadats dan najis, menutup aurat, berjalan kaki, lari-lari kecil antara dua pal hijau bagi laki-laki, memperbanyak dzikir dan do’a.
ان الصفا و المروة من شعا ئر الله فمن حج البيت أوا عتمر فلا جناح عليه أن يطوف بهما و من تطوع خيرا
فاءن الله شاكر عليم
عن صفية بنت شيبة ان امرأة اخبر تها انها سمعت النبي صلى الله عليه وسلم بين الصفا و المروة يقول كتب عليكم
 السعى فا سعوا   [  رواه أحمد  ]
Syarat – Syarat Sa’i  :
    1. Sa’i dimulai dari bukit Sofa
عن جابر قال النبي صلى الله عليه وسلم  فابدء و ابما بد أ الله به     [ رواه النسأى   ]
    1. Sa’i dilakukan dengan sempurna sebanyak tujuh kali, dimulai dari bukit Shofa dan berakhiri      di bukit Marwah.
    2. Sa’i dilaksanakan di tempat Sa’i
    3. Waktu mengerjakan Sa’i dilakukan setelah mengerjakan thowaf ( Thowaf Ifadoh / Thowaf Umroh / Thowaf Qudum, kemudian bagi yang mengerjakan Haji Ifrod diperbolehkan Sa’i )
Mengerjakan Sa’i menurut para ulama tidak disyaratkan harus suci dari hadats dan najis, dan dalam pelaksanaannya tidak ada  Sa’i Sunnat.
    1. Berjalan ke depan tidak menyamping atau ke belakang / mundur
    2. Tidak ada tujuan lain selain niat mengerjakan Sa’i
    3. Tertib
Sunat – Sunat Sa’i   :
    1. Suci dari Hadats dan Najis
    2. Berjalan kaki kecuali karena adanya ‘udzur
    3. Lari-lari kecil diantara pal hijau bagi laki-laki
    4. Memperbanyak do’a dan dzikir
5.   MENCUKUR ATAU MENGGUNTING RAMBUT
Menggunting / mencukur rambut paling sedikit tiga helai rambut. Mencukur rambut kadang disebut dengan istilah Tahallul padahal sesungguhnya berbeda pengertiannya.
Istilah Tahallul ada dua macam : (1) Tahallul Awwal   (2) Tahallul Tsani
Adapun Tahallul dalam haji didasarkan pada tiga jenis pekerjaan yaitu : (a) melempar Jumroh Aqobah (b) Thowaf Ifadoh/Thowaf Wajib Haji dan Sa’i (c) Bercukur. Jika dari tiga pekerjaan itu sudah dikerjakan dua (2) maka disebut Tahallul Awwal, dan jika sudah dikerjakan semua maka disebut Tahallul Tsani. Tahallul Awwal dapat dikerjakan di Mina (setelah melempar Jumroh Aqobah ), di Bukit Marwah ( setelah Sa’i ) atau setelah Thowaf Ifadoh ( untuk Haji Ifrod yang sudah mengerjakan Sa’i ) tergantung urutan atau ibadah haji yang dikerjakannya.
Sunnat Mencukur : menghadap kiblat, mengambil yang kanan, gundul bagi laki-laki, dilakukan di Mina untuk Haji, dilakukan di bukit Marwah untuk Umroh, potongan rambut ditanam/dipendam, berdzikir dan berdo’a. ( bagi perempuan meratakan rambut dan dikerjakan dengan tetap menutup aurat )
عن ابن عباس ان معاوية ابن ابي سفيان رضى الله عنهم اخبره  قال : قصرت عن رسول الله  بمشعص وهو على المروة
عن أنس بن مالك رضى الله عنه ان رسول الله صل الله عليه و سلم رمى جمرة العقبة ثم انصرف الى البدن فنجرها والحجام جالس وقال بيده عن رأسه فحلق شقه الايمن وقسمه فيمن يليه  ثم قال : احلق الشق الاخر فقال : اين أبو طلحة ؟ فأعطاه اياه   ( رواه البخارى )
Sunat-Sunat Memotong Rambut / Cukur  :
  1. Menghadap Kiblat
  2. Mengambil / memotong sebelah kanan terlebih dahulu
  3. Mencukur semua rambut kepala / gundul bagi laki-laki
  4. Memotong dan meratakan ujung rambut bagi perempuan
  5. Dilakukan di Mina untuk Haji dan di Marwah untuk Umroh
  6. Dilakukan oleh orang lain / muhrimnya
  7. Sedikitnya tiga helai dan potongan rambut ditanam
  1. TERTIB
Semua rukun-rukun haji tersebut di atas harus dikerjakan dan tidak bisa diganti dengan dam / denda, dan jika ditinggalkan maka hajinya tidak sah dan harus mengulang lagi pada tahun-tahun berikutnya.
WAJIB HAJI
Wajib Haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji dan jika tidak dikerjakan karena alasan syar’i maka sah hajinya akan tetapi harus membayar dam / denda. Berdosa jika sengaja meninggalkan wajib haji tanda adanya uzur syar’i.
Wajib haji terdiri dari :
1.   BERIHROM DARI MIQOT
Niat memulai ibadah haji dari tempat yang telah ditentukan dan waktu yang telah ditentukan pula.
Miqot ada dua macam yaitu :
a. Miqot Zamani yaitu batas waktu diperbolehkannya niat mulai melaksanakan ibadah haji.
Miqot Zamani menurut jumhur ulama mulai tanggal 1 Syawal sampai terbit fajar tanggal   10 Dzulhijjah
( Syawal , Dzulqodah , 10 Dzulhijjah )
الحج اشهر معلو مت       [ البقرة : 197   ]
عن ابن عمر قال اشهر الحج شوال وذوالقعدة و عشر من ذى الحجة      [  رواه البخارى   ]
b.  Miqot Makani yaitu batas tempat yang telah ditentukan untuk diperbolehkannya niat mulai  melaksanakan
ibadah haji.
Masing-masing Negara berbeda-beda miqot makani’nya dan juga tergantung dari arah mana mereka memasukikotaMekah. Miqot makani beberapa Negara antara lain :
    1. Tanah Makah atau dari rumah masing-masing  =  miqot haji bagi penduduk Mekah
    2. Dzulhulaifah / Bir’Ali  ( 10 marhalah / 403 km )  = miqot bagi penduduk Madinah dan negeri yang sejajar  ( 2 marhalah = 2 hari perjalanan onta )
    3. Juhfah ( 4 marhalah / 161 km ) = miqot bagi penduduk Syam, Mesir, Maqhribi dan negeri yang sejajar. Juhfah merupakan nama kampung antara Makah dan Madinah tapi sekarang sudah rusak, dan sebagai gantinya sekarang adalah kampung Rabiq.
    4. Yalamlam ( 2 marhalah / 80,5 km ) = miqot bagi pendudukYaman,India,Indonesiadan negeri yang searah. Yalamlam adalah nama sebuah bukit diperbatasan Makah.
    5. Qornul Manazil / wadzi as sayl al kabir ( 2 marhalah / 80 km ) = miqot penduduk Najd, Hijaz dan negeri searah.  Ket : 1 jam sebelum wadzi as sayl al kabir ada wadzi mahrom / bukit mahrom ( mator qodim ) Bandara Penerbangan Domestik ( catatan : kecepatan pesawat 920 / jam selisih 1 menit  =  +15 Km)
    6. Zatu Irqin = miqot pendudukIraqdan negeri searah. Zatu Irqin adalah nama sebuah kampung.
    7. Bagi penduduk negeri yang ada diantara Mekah dan Madinah miqot’nya dari negeri masing-masing, seperti : penduduk Mina, Muzdalifah dll.
    8. Jiddah atau Bandara King Abdul Azis /19 Km utara Jeddah atau 84,5 Km barat laut dari Makkah ( sesuai Keputusan Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia serta Fatwa MUI Tahun 1980 / 1400 )
وميقات العمرة لمن بالحرم الحل و افضله الجعرانة فالتنعيم فالحديبية  ( فتح المعين : الجزأ الثانى )
وميقات من لا ميقات له فى طريقه محاذاة الميقات الواردان حاذاه فى بر و بحر والا فمر حلتان من مكة
  1. MABIT DI MUZDALIFAH
Mabit  ( بات يبيت مبيتا )di Muzdalifah adalah bermalam di Muzdalifah sampai lingsir malam / setelah pukul 12 malam waktu Mudzalifah. Jama’ah haji berada di Muzdalifah sebelum tengah malam di malam hari Raya Haji/Idhul Adha sampai setelah tengah malam. Mabit di Mudzalifah adalah wajib haji yang harus dilaksanakan selama tidak ada ‘udzur syar’i, adapun di Muzdalifah jama’ah haji dapat mengambil batu kerikil untuk melontar Jumroh di Mina. ( 7 buah batu kerikil  x 7  = 49 buah batu kerikil )
  1. MABIT DI MINA
Mabit di Mina adalah bermalam di Mina selama tiga hari bagi yang Nafar Tsani dan dua hari bagi yang  Nafar Awal. Nafar Awal artinya rombongan yang meninggalkan Mina setelah bermalam dua hari sedangkan Nafar Tsani artinya rombongan yang meninggalkan Mina setelah bermalam tiga hari.
فمن تعجل فى يومين فلا اثم عليه    ( البقرة : 204 )
Syarat-Syarat Nafar Awwal :
  1. Sudah bermalam di Mina pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah
  2. Sudah melempar Jumroh pada tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah dengan sempurna
  3. Niat meninggalkan Mina sebelum keluar dari Mina dan tidak ada niat untuk kembali lagi ke Mina.
  4. Niat meninggalkan Mina bersamaan dengan waktu mengerjakannya
  5. Harus meninggalkan Mina setelah tengah hari dan sebelum terbenam matahari.
4.    MELONTAR JUMROH AQOBAH
Melontar Jumroh  ( جمر جمر ) bara api ; Aqobah ( عقبة ) halangan/rintangan : dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah / Idhul Adha mulai tengah malam sampai akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah ).
Adapun waktu yang paling afdhol melontar Jumroh Aqobah seperti yang dilakukan oleh Rosululloh di hari itu adalah pada waktu dzuha.
الى جمرة العقبة بعد انتصا فى ليلة الحر و افضله اذا زالت الشمس
  1. MELONTAR TIGA JUMROH  ( JUMROH ‘ULA , WUSTHO DAN AQOBAH )
Melontar ـumroh ‘Ula, Wustho dan Aqobah dilaksanakan pada hari tasyrik tanggal 11 , 12 , 13 Dzulhijjah secara tertib. Adapun tiap-tiap Jumroh dilempar dengan tujuh buah batu kerikil, dan waktu yang paling afdhol setelah tergelincir Matahari.
الى الجمرات الثلاث بعد زوال كل يوم من ايام التشريق
عن عا ئشة مكث النبي صلى الله عليه وسلم  بمنى ايام تشريق يرمى الجمرة  اذ ازالت الشمس كل جمرة بسبع حصيا ت     [  رواه أحمد و ابود اود   ]
Syarat melempar Jumroh :
1. Melempar dengan tujuh batu kerikil yang dilemparkan satu per-satu kearah Jamarot
2. Menertibkan tiga Jumaroh secara berurutan dari Jumroh ‘Ula , Wustho dan Aqobah
3. Melempar dengan batu ( bukan yang lain )
4. Melempar batu dengan menggunakan tangan
5. Tidak ada perubahan niat pada saat melempar
6. Jika akan melemparkan untuk orang lain maka harus sudah melempar untuk diri sendiri
Sunat-Sunat Melempar Jumroh :
  1. Menggunakan tangan kanan
  2. Mengangkat tangan tinggi-tinggi bagi laki-laki
  3. Batu yang digunakantidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
  4. Berdo’a dan dzikir
@  TOWAF WADA’
Towaf Wada’ adalah Thowaf Pamitan. Thowaf Wada’ dalam beberapa keterangan termasuk Wajib Haji tapi sifatnya tersendiri / terpisah. Towaf Wada’ dilakukan sewaktu jama’ah akan meninggalkankota Makah atau Thowaf Pamitan.
عن ابن عباس امرالنا س ان يكون اخرعهد هم بالبيت الا انه خفف عن الحا ئض   [ رواه البخارى ومسلم  ]
وقد علمت أن عده من واجبات الحج رأى ضعيف و المعتمد انه واجب مستقل
وقال البغوى وابو سعيد التولى وغيرهما ليس هو من المناسك بل يؤمربه من أراد مفارقة مكة وطاواف الوداع لغير حائض و مكيى ان لم يفارق مكة بعد حجه
فقال امام الحرمين هو من مناسك الحج وليس على غير الحج طواف الوداع اذاخرج من مكة
  1. MENJAUHKAN DIRI DARI SEGALA LARANGAN HAJI
Menjauhakan diri dari semua larangan haji ketika sedang berihrom seperti Rofas, berbuat Fasik dan Jidal / berbantah-bantahan dan larangan-larangam lainya.
Larangan Khusus bagi Laki-Laki  :
  1. Memakai pakaian berjahit / bersulam / yang diikat kedua ujungnya
  2. Memakai sepatu yang menutup kedua mata kaki
  3. Menutup kepala
… لا يلبس المحرم القميص ولا العمامة ولا البرنس ولا السراويل ولا توبا مسه ولا زعفران ولا الخفين الا ان لا يجد نعلين فليقطعهما حتى يكونا اسفل من الكعبين   ( رواه البخارى و مسلم )
… لا تخمروا رأسه فأنه يبعث يوم القيامة ملبيا  ( رواه البخارى و مسلم )
Larangan Khusus bagi Perempuan  :
  1. Memakai atau menutup muka
  2. Memakai atau menutup kedua telapak tangan
عن ابن عمر قال النبى صلى الله عليه و سلم : لا تنتقب المرأة  المحرمة  ولا تلبس  القفازين  ( رواه البخارى و مسلم )
Larangan bagi Laki-Laki dan Perempuan  :
  1. Memakai minyak wangi / wewangian
  2. Memakai minyak rambut
  3. Memotong kuku dan rambut
  4. Menikah, menikahkan atau menjadi wali nikah
  5. Meminang
  6. Bersetubuh / hubungan badan
يحرم بأحرام وطء و قبلة و مباشرة بشهوة واستمناء بيد بخلاف الأنزال بنظر و فكر   ( فتح المعين )
  1. Berburu atau membunuh binatang
  2. Memotong atau menebang atau merusak tanaman
ان هذا البلد يعنى – مكه – حرام بحرمة الله الى يوم القيامة لا يعضد شجرها ولا ينفر صيدها ولا يحتلى خلاها
ولا تحل ساقطتها الا لمنشد
DAM / DENDA
DAM adalah denda yang harus dibayarkan oleh seseorang yang melanggar larangan-larangan Haji dan Umroh. Dam pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi (5)lima kelompok yaitu :
  1.  دم واجب بترك النسك كحج التمتع
Jenis Dam-nya secara tertib : memotong seekor kambing yang sah untuk korban atau puasa sepuluh hari ( tiga hari di waktu haji dan tujuh hari setelah kembali ke tanah air )
  1.  دم واجب بالخلق و الترفه على التحيير
Jenis Dam-nya boleh memilih : memotong seekor kambing yang sah untuk korban, atau puasa tiga hari, atau bersodakoh tiga so” ( 9,3 liter atau 3 fitrah ) makanan untuk enam fakir miskin. Jenis larangan yang dilanggar seperti memotong tanaman, wewangian dll
  1.  دم واجب بالاحصار
Jenis Dam-nya : memotong seekor kambing yang sah untuk korban di tempat kejadian / sepontan dan bercukur dengan niat Tahallul. Dam ini terjadi karena adanya rintangan / terkepung
  1.  دم واجب بقتل الصيد بالتحيير
Jenis Dam-nya boleh memilih : memotong hewan jinah yang sebanding dengan hewan liar yang dibunuh, namun tidak ada maka boleh bersodakoh seharga hewan yang dibunuh atau hewan yang sebanding, atau berpuasa setiap satu mud dari harga hewan tersebut satu hari.
  1.  دم واجب بالوطء
Jenis Dam-nya : memotong seekor onta, kalau tidak ada seekor sapi atau tujuh ekor kambing, kalau tidak ada bersedekah makanan seharga seekor unta atau berpuasa setiap mud dari harga unta tersebut satu hari. Bersetubuh dapat membatalkan haji dan umroh apabila terjadi sebelum tahallul pertama.
SUNAT-SUNAT HAJI
وسننه غسل الاحرام و دخول مكة ووقوف وتطيب قبيله و تلبية وطواف قدوم ومبيت بمنى ليلة عرفة ووقوف بجمع اى بالمشعر الحرم وهو جبل فى اخر مزدلفة و اذكار
وسنن الحج سبع الافراد وهو تقديم الحج على العمرة والتلبية وطواف القدوم والمبيت بمزدلفة و ركعتاالطواف و المبيت بمنى ليلة عرفة وطواف الوداع

Tidak ada komentar:

Posting Komentar